Tentang keadaan para peminat neraka dilukiskan dalam riwayat lain, yaitu setelah Allah memutuskan hukuman dan pengadilan-Nya terhadap mereka, Ia memerintahkan Jibril as:
Allah: Wahai Jibril, apakah perbuatan para pendurhaka dari Umat Muhammad?
Jibril: Engkau yang Maha Mengetahui tentang keadaan mereka
Allah: Pergilah dan saksikanlah keadaan mereka.
(Maka Jibril mendatangi Malik yang sedang di atas mimbar dari api di tengah-tengah Jahannam. Ketika Malik melihat Jibril, ia berdiri untuk menghormatinya dan berkata),
Malik: Wahai Jibril, gerangan apakah yang memasukkan engkau ke tempat ini?
Jibril: Karena ingin menyaksikan orang-orang yang berdosa dari ummat Muhammad
Malik: Alangkah jeleknya keadaan mereka dan alangkah sempitnya tempat mereka. Api telah membakar daging-daging mereka tinggalah wajah-wajah dan hait-hati mereka yang memancarkan cahaya iman
Jibril: Bukalah hijab agar aku dapat menyaksikan mereka
(Lalu Malik memerintahkan agar hijab diangkat. Setelah mereka melihat Jibril as yang indah rupanya, mereka mengira ia bukan malaikat azab, mereka bertanya),
Ahli Neraka: Siapakah hamba ini? Tak pernah ada seorang pun yang datang seindah itu.
Malik: Inilah Jibril as. Dialah yang menyampaikan wahyu kepada Muhammad.
(Setelah mereka mendengar nama Muhammad saw mereka semua berteriak, menjerit dan menangis).
Ahli Neraka: Wahai Jibril, sampaikan salam kami kepada Muhammad dan beritahukanlah tentang kejelekan keadaan kami
(Kemudian Jibril menghadap Allah, Dia bertanya walaupun sudah tahu)
Allah: Bagaiman kamu melihat keadaan umat Muhammad?
Jibril: Wahai Tuhanku, bukan main jeleknya keadaan mereka dan bukan main sempitnya tempat mereka
Allah: Apakah mereka minta sesuatu kepadamu?
Jibril: Benar ya Tuhan, mereka memohon agar aku menyampaikan salam mereka kepada Muhammad dan memberitahukan tentang kejelekan keadaan mereka
Allah: Pergilah kepadanya dan sampaikan kepadanya
(Kemudian Jibril as menemui Nabi saw sambil menangis, sedangkan belaiu berada dalam kemah dari intan yang putih yang memiliki 4000 pintu di bawah pohon Thuba di surga. Setiap pintu terdiri dari dua surup, satu surup dari emas dan satunya lagi dari perak)
Nabi: Apakah yang kau tangisi wahai saudaraku Jibril?
Jibril: Wahai Muhammad, andaikan engkau melihat apa yang kulihat, engkau sungguh menangis karena tangisku. Aku telah mendatangi orang-orang yang berbuat maksiat dari ummatmu yang sedang disiksa.Mereka menyampaikan salam kepadamu. Mereka berkata: 'Alangkah jeleknya keadaan kami dan alangkah sempitnya tempat kami.' Dengarlah teriakan mereka. Mereka mengucapkan: 'Wahai Muhammad!'
(Begitu mendengar ucapan mereka, beliau menjawab: 'Labbaikum Labbaikum yaa ummati= Aku datang, aku datang wahai ummatku.' Kemudian Nabi saw berdiri menangis datang di sisi Arsy dan para nabi berada di belakang belaiu. Beliau lalu bersujud dan memuji kepada Allah dengan pujian yang tak seorang pun memuji seperti itu. Allah lalu berkata)
Allah: Hai Muhammad, angkatlah tanganmu dan mintalah, kamu pasti diberi, dan mohonlah syafa'at, kamu pasti diberi syafa'at
Nabi: Wahai Tuhan, orang-orang celaka dari ummatku telah lepas dari sidang pengadilan-Mu sedangkan hukum adalah urusan-Mu. Engkau telah menyiksa mereka. Aku mohon agar engkau berkenan memberi syafa'at kepadaku
Allah: Aku telah memberikan syafa'at kepadamu untuk mereka
(Maka Nabi saw datang beserta para Nabi untuk mengeluarkan setiap orang yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah Muhammadun Rasulullah. Malik menghormati beliau. (Nabi saw berkata):
Nabi: Bagaimana keadaan ummatku yang celaka?
Malik: Sangat jelek keadaan mereka dan sangat sempit tempat-tempat mereka
Nabi: Bukakanlah pintu dan angkatlah anjat-anjatna
(Setelah mereka melihta Nabi saw mereka berteriak)
Ahli Neraka: Aduh Muhammad, api telah membakar kulit-kulit dan daging-daging kami. Engkau telah meninggalkan dan melupakan kami di dalam neraka
Nabi: Sesungguhnya aku tak mengerti keadaan kalian
Kemudian mereka keluar dari neraka, keadaan mereka rusak karena dimakan apai. Lalu Nabi saw pergi bersama mereka ke sungai di tepi pintu surga yang disebut 'Nahrul Hayat'. Setelah mereka mandi di situ keadaan mereka menjadi muda belia, semuanya sebaya. Wajah-wajah mereka bersinar seperti bulan. Kening-kening mereka tertulis tanda pembebasan dari neraka. Setelah mereka memasuki surga mereka memohonagar tulisan itu duhapuskan Allah, maka Allah menghapuskannya.
Melihat orang-orang Islam ditanting keluar dari neraka, kemudian memperoleh kenikmatan-kenikmatan luar biasa, maka tiada taranya penyesalan orang-orang kafir, seperti yang difirmankan Allah,
Orang-orang kafir itu akan menginginkan sekiranya mereka dahulu menjadi orang Muslim.
(QS, Al Hijr, 15:2)
No comments:
Post a Comment