Larangan Wanita Berpergian Sendirian
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah Saw telah bersabda : Tidak dihalalkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, berpergian dalam perjalanan sehari semalam, kecuali bersama mahramnya. (Bukhari Muslim)
Berkabung Atas Kematian Suami
Ummu Habibah isteri Nabi Saw berkata : Saya telah mendengar Rasulullah Saw bersabda: Tidak Halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, berkabung lebih dari tiga hari karena kematian, kecuali terhadap suaminya, maka empat bulan sepuluh hari. (Bukhari)
Dalam riwayat lain oleh Ummu 'Athiyyah ada tambahan : Maka tidak halal bercelak mata, memakai pakaian-pakaian yang menyala kecuali untuk pembalut. (Bukhari)
Pemberian Makan Makanan Oleh Seorang Isteri
'Aisyah ra berkata: Rasulullah Saw bersabda: Jika seorang isteri/wanita memberikan makan makanan dari rumah tangganya tanpa merugikan, maka ia memperoleh pahala pemberiannya, suaminya memperoleh pahala karena ia menghasilkan dan pembantu rumah tangga juga memperoleh pahala seperti itu. Pahala yang satu tidak akan mengurangi pahala yang lain sedikitpun. (Bukhari)
Larangan Isteri Menolak Ajakan Suami
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah Saw telah bersabda: Jika seorang suami mengajak isterinya untuk tidur bersama diranjang, kemudian isterinya menolak, hingga suaminya bermalam dengan marah, maka malaikat mela'nati isteri itu hingga waktu pagi. (Bukhari Muslim)
Isteri Harus Patuh Ta'at Kepada Suaminya
Ibnu Abbas ra Berkata: Rasulullah Saw telah bersabda: Pernah diperlihatkan kepadaku neraka, tiba-tiba saya ketahui kebanyakan orang-orang wanita yang kafir.
Rasulullah ditanya: Apakah mereka kafir kepada Allah?
Jawabnya: Mereka kafir kepada suaminya, kafir kepada kebaikan, Andaikan engkau berbuat baik kepadanya sepanjang masa, kemudian jika ia melihat kesalahan sedikit dari engkau, tentu ia berkata: Saya tidak pernah melihat darimu kebaikan sedikitpun.
Asal Mula Kejadian Manusia
Anas bin Malik ra berkata: Rasulullah telah bersabda: Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla telah menugaskan seorang Malaikat untuk mengawasi rahim wanita. Kata Malaikat itu: Ya Allah ini masih berupa air mani (Dan ketika telah berubah) ia berkata: Ya Allah kini telah menjadi segumpal darah. (Dan ketika telah berubah) ia berkata: Ya Allah, kini telah menjadi segumpal daging, Apabila Allah hendak menyempurnakan kejadian itu, maka Malaikat bertanya: Laki-laki atau perempuan? Celakakah atau bahagia? Bagaimankan rizkinya, dan berapakan umurnya? Semuanya itu dituliskan dalam rahim ibunya. (Bukhari)
No comments:
Post a Comment