Sebagian ahli tafsir mengatakan, perusakan yang dilakukan oleh Ya'juj dan Ma'juj adalah menyodomi orang yang mereka temukan, besar maupun kecil. Dzul Qarnain berkata terhadap mereka:
'Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat) agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi' (QS 18:95-96)
As-Sadi mengatakan, Iskandar menemukan tambang besi. Dari logam tersebut dia membuat banyak bata dan bata-bata itu dipakai membangun benteng. Ats-Tsa'labi mengatakan, tatkala Dzul Qarnain membangun benteng, dia mengukur jarak antara dua gunung. Kemudian dia membuat dinding dari besi yang tingginya mencapai enam ratus siku dari permukaan tanah dan lebarnya tiga ratus siku. Untuk menyambungkan dua bata, dia gunakan tembaga yang dileburkan terlebih dahulu. Menurut ats-Tsa'labi, jarak antara dua gunung itu adalah seratus farsakh. Untuk fondasi dinding tersebut, dia menggali tanah sedalam-dalamnya hingga dari sana keluar air. Lalu fondasi tersebut dia jejali dengan dinding besi sehingga bangunan benteng itu menjulang tinggi yang menyamai kedua gunung tersebut. Benteng itu dibuat dari besi yang menyatu, tidak terpotong-potong.
Allah berfirman:
Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya (QS 18:98)
Ibn Abbas ra meriwayatkan, 'Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi saw. Dia berkata, 'Ya Rasulullah, sesungguhnya aku telah melihat dinding Ya'juj dan Ma'juj.' Rasulullah saw bersabda, 'Ceritakanlah bagaimana ciri-cirinya!' Laki-laki itu menjawab, 'Sesungguhnya benteng itu adalah dinding hitam. Dinding itu berlapiskan tembaga merah.' Rasulullah saw bersabda, 'Ia adalah benar-benar dinding Ya'juj dan Ma'juj.'
Ats-Tsa'labi mengatakan, 'Antara pembuatan dinding Ya'juj dan Ma'juj dan hijrah Nabi saw berjarak 1530 tahun.' Dalam beberapa hadits diceritakan bahwa benteng ini akan terbuka pada akhir zaman, ketika kiamat sudah dekat. Dari sana, keluar Ya'juj dan Ma'juj. Mereka menjelajah di muka bumi. Mereka minumair sungai Saihun, Jihun, dan danau Tabairiyah dalam satu hari. Semua pepohonan dan tumbuh-tumbuhan , mereka santap dalam satu hari. Apabila berbagai kerusakan di bumi telah timbul dari mereka dan melahirkan berbagai kesulitan, maka Allah mengirim angin hitam kepada mereka, seperti angin yang dikirim Allah kepada kaum 'Ad. Angin itu masuk melalui mulut mereka dan keluar dari badan mereka sehingga mereka semua mati dalam sesaat. Akibatnya, bumi dipenuhi oleh bangkai mereka karena jumlah mereka sangat banyak. Maka, Allah mengutus burung-burung hitam untuk memunguti mereka dan melemparkannya ke laut.
nice article bro Voxy88
ReplyDelete