Friday, October 14, 2011

Kematian (Pintu Alam Barzah) Part 2

Tidaklah mengherankan bila mahkluk terkuat terhadap siksaan pun seperti iblis kalang kabut dan menjerit-jerit karena sakitnya sakaratul maut. Diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa ketika hendak dicabut nyawanya oleh malaikat Izrail, Iblis melompat-lompat kesana kemari lantaran takutnya. Akhirnya sampailah ia di pusara Nabi Adam as dan bersujudlah ia di situ. Malaikat Izrail berkata: "Allah tidak akan menerima taubatmu karena pintu taubat telah tertutup bagimu." Maka tanpa ampun Izrail merenggut nyawanya dengan paksa sehingga memaksanya berteriak melengkin menahan pedih yang amat sangat. (Dari Berita Ghaib dan Alam Akhirat, hal.159-Drs Muhammad Anwar).

Tak terkecuali manusia setabah Rasulullah pun minta tolong kepada Allah saat menghadapi sakaratul maut karena begitu beratnya. Disebutkan dalam hadits dari Ummil Mukminin, Siti Aisyah ra, ia berkata: Aku melihat Rasulullah saw di saat beliau akan wafat, disampingnya ada sebuah bejana berisi air. Beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana itu lalu mengusapkannya ke wajah beliau seraya bersabda:

Ya Allah, tolonglah daku dari sakaratul maut ini. (HR. Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad dan Tirmidzi)

Setelah belaiu melihat putrinya, Fatimah ra, nampaknya kurang rela (tidak tega melihat beliau) maka Aisyah berseru: "Alangkah dekatnya" kemudian beliau bersabda kepada putrinya:

Wahai putriku, telah datang kepada ayahmu apa yang Allah tiada akan membiarkan seseorang dalam menghadapi kematiannya hingga hari kiamat. (HR. Ahmad)

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali dari Ibnu'Abbas meriwayatkan:
Nabi Ibrahim as adalah orang yang sangat teliti. Beliau mempunyai ruangan khusus untuk beribadah.Bila hendak pergi, belaiu selalu mengunci dan membawa anak kuncinya. Suatu hari, ketika beliau membuak pintu, beliau terkejut karena didalamnya beliau temukan seorang laki-laki yang mencurigakan. Nabi Ibrahim as bertanya,

Ibrahim: Siapakah yang mengizinkan engkau memasuki ruangan ini?
Lelaki itu: Pemilik rumah ini.
Ibrahim: Akulah pemilik rumah ini.
Lelaki itu: Yang memiliki bumi dan langit.
(Nabi Ibrahim tersentak karena terkejut)
Ibrahim: Siapakah engkau sebenarnya?
Lelaki itu: Malaikat Maut
Ibrahim: Maukah engkau menunjukkan wajahmu ketika hendak mencabut nyawa orang mukmin?
Izrail: Tentu. Alihkan Pandanganmu sebentar.

(Nabi Ibrahim memenuhi permintaannya dan ketika belaiu menoleh kembali dilihatnya wajah dan penampilan Malaikat Maut sudah berubah menjadi seorang pemuda tampan, berpakaian indah serta ama wangi)
Ibrahim: Dalam keadaan seperti ini setiap orang mukmin yang engkau datangi akan merasa sangat riang.

(Kemudian Nabi Ibrahim berkata lagi kepada Malaikat Maut)

Ibrahim: Maukah engkau menampakkan bentuk dan rupamu ketika mencabut nyawa orang kafir?
Izrail: Engkau tidak akan tahan menatapku nanti.
Ibrahim: Akan aku kuatkan.
Izrail: Baiklah, berpalinglah engkau sejenak.

(Seperti semula, Nabi Ibrahim pun mengalihkan pandangannya dan ketika beliau menoleh kembali maka tiba-tiba Malaikat Maut(Izrail) telah menjelma sebagai seorang yang hitam legam, semua bulunya berdiri. Baunya amat busuk, serba hitam pakaiannya, dari mulut dan lubang hidungnya keluar lidah api dan asap. Maka seketika itu Nabi Ibrahim as yang pernah lulus dalam ujian menyembelih putra yang dicintainya yaitu Ismail, pingsan. Dan setelah sadar kembali beliau bersabda

Ibrahim: Andaikata orang-orang kafir dan para pendurhaka itu tidak menerima siksaan yang lain, kiranya sudah cukuplah ia tersiksa ketika melihat bentuk dan rupamu tadi.

No comments:

Post a Comment