Tuesday, October 18, 2011
Kamar dan Pohon Surga
Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya di surga ada pohon, kalau seseorang berkendaraan kuda yang paling cepat dan lari dibawahnya maka tak akan putus naungannya selama seratus tahun
(HR. Bukhari dari Abi Said Al-Khudry ra)
Tidak hanya itu saja macam pohon surga. Disebutkan, salah seorang sahabat bernama Ka'ab ra pernah menanyakan kepada Rasulullah saw mengenai pohon-pohon surga. Rasulullah menjawab bahwa,
Di surga dahan pohon tidak kering, daunnya tidak gugur dan batangnya tidak rusak. Dan pohon yang paling besar di surga adalah pohon Thuba. Batangnya terdiri dari intan, galinya dari yakut, dahannya dari zabarjud dan daun-daunnya dari sundus. Pada pohon itu terdapat tujuh puluh ribu cabang yang menghujam sampai ke dasar Arsy dan cabang yang terendah menggelayut sampai di langit dunia.
Tidaklah di surga itu merupakan kamar loteng dan cungkup melainkan pada cabang pohon itu mereka sama bernaung. Pada pohon itu terdapat buah-buahan yang menawan hati. Adapun perbandingannya di dunia adalah matahari yang berpusat di langit dan cahayanya sampai ke seluruh penjuru.
(Dari Durratun Nasihin III, hal. 27)
Dalam hadits lain,
Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tiada pohon di surga kecuali batangnya dari emas
(HR. At-Tirmidzi)
Kejutan berikutnya adalah Allah menciptakan sesuatu yang bergelantungan pada pohon-pohon surga. Nabi saw bersabda:
Sesungguhnya di dalam surga banyak pohon yang digantungi lonceng dari perak. Bila penduduk surga ingin mendengarkan bunyinya, maka Allah meniupkan angin dari bawah Arsy, lalu angin itu meniup pohon-pohon itu sehingga lonceng itu pun bergerak dengan bunyi yang amat merdu sehingga seandainya penghuni bumi mendengarnya tentu mati seketika karena bunyinya
(Dar Tafsir Showi juz III, hal 273) (Dari Ada Apa Setelah Mati, Moch Anwar)
Rasulullah saw bersabda:
Bagi seorang mukmin di surga, ada sebuah kemah dari mutiara yang berlubang, panjang tingginya enam puluh mil
(HR. Bukhari Muslim)
Dalam hadits lain disebutkan,
Hadits dari Abu Musa al-Asyari ra, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda: Kemah itu merupakan suatu ruangan, tingginya tiga puluh mil. Tiap-tiap sudutnya ditempati oleh keluarga mukmin, tidak saling menampak antara mereka satu sama lain
(HR. Bukhari)
Hadits dari Abdullah bi Qais, dari ayahnya, mengatakan bahwa Nabi saw bersabda:
Orang mukmin di dalam surga memiliki kemah-kemah dari luk-luk. Satu ruangan, enam puluh mil panjangnya. Di dalam (kemah) itulah keluarga orang mukmin bermain-main berkeliling. Dan karena luasnya maka tidak tampak antara satu dengan lainnya.
(HR. Muslim)
Hadits dari Abu Musa ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya setiap orang mukmin di surga mempunyai sebuah kemah dari intan yang berlubang dalam satu riwayat panjangnya 60 mil. Di setiap ruang terdapat beberapa istri yang tidak melihat kepada yang lain dan mereka dikunjungi suaminya. Ia juga mempunyai dua taman dari perak yang dilengkapi dengan tempat barang-barang dan apa saja. Ia juga memiliki dua taman dari emas dengan segala sesuatu yang ada disana. Tidak ada tabu antara mereka dan antara melihat Tuhan mereka kecuali pakaian kebesaran-Nya tersedia di Surga Adn.
(Muttafaqun Alaih)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment