Iskandar Dzul Qarnain yang disebut dalam Al-Quran bukanlah "Alexander the Great" Raja bengis yang homoseksual dan menyembah dewa-dewa.
Allah berfirman:
'Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzul Qarnain. Katakanlah, 'Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya.'
(QS 18:83)
Menurut sebuah riwayat, dia termasuk salah satu anak adh-Dhah-hak. Asalnya dari Himyar (wilayah di Yaman), berkulit coklat dan ibunya keturunan Romawi. Menurut pendapat yang lain, dia adalah Iskandar bi Darub, Raja Ishthakhar (sebuah kota di Iran), Babil dan kota-kota di wilayah timur. Yang memelihara dia sejak kecil adalah kakek dari pihak ibunya yang bernama Failasuf, dia juga seorang Raja Romawi.
Ali ra dan Ikrimah mengatakan bahwa Iskandar Dzul Qarnain adalah anak Yunan bin Yafits bin Nuh as. Menurut cerita, panjang hidungnya adalah tiga jengkal. Dari sana bisa dikiaskan bagaimana betapa besar kepala dan postur tubuhnya. Dikatakan bahwa dialah yang membangun menara di Iskandariyah. Diperkirakan umurnya mencapai 1000 tahun lebih. Dalam urusan kenabiannya masih diperdebatkan.
Wahab bin Munabbih mengatakan, dia hanyalah seorang hamba yang saleh, sementara menurut Ikramah dia adalah seorang nabi sekaligus rasul yang diutus kepada penduduk Babil 300 tahun sebelum kemunculan Isa as. Al Hasan al Bashri mengatakan , dia adalah seorang raja. Dia pernah memerangi Namrudz bin Kan'an. Dia seorang muslim yang memeluk agama Ibrahim al-Khalil as. Pada zaman Ibrahim, dia berprofesi sebagai hakim. Dialah yang memberi keputusan untuk Ibrahim di Lembah Tujuh (Wadi as-Sab'i) tatkala Ibrahim berangkat meninggalkan kaumnya.
Iskandar, apabila lewat ke tempat Ibrahim, dia suka turun dari kudanya. Setelah berlalu dari sana baru dia menunggangi kudanya lagi. Dia telah menguasai berbagai negeri, menundukkan para hamba yang sombong, menaklukan berbagai kota dan benteng dari timur hingga barat. Imam Ali ra mengatakan, Iskandar berjalan, sementara Allah adalah yang membantunya. Bumi dilipatkan untuknya dan Allah mempermudah segala urusannya karena berkah kesalehannya dan kebaikan tingkah lakunya.
Penyebab dia dinamakan Dzul Qarnain, Imam Ali ra mengatakan, tatkala dia berperang dan berdakwah untuk menyembah Allah, kaumnya memukulnya di bagian kepalanya. Pukulan tersebut membekas. Lalu dia menghilang dai mereka. Ketika di datang lagi, mereka memukul kembali di kepala sisi yang lain dan membekas. Atas dasar itu, dia dinamai Dzul Qarnain.
Ibn Abbas ra mengatakan, setelah dia melakukan perjalanan ke barat dan timur, maka dia dinamai Dzul Qarnain. Menurut sebuah riwayat, penyebab diberi nama itu karena dalam tidurnya dia bermimpi memegang tanduk (Qarn) matahari. Setelah mimpinya diceritakan pada kaumnya, maka mereka menamainya Dzul Qarnain. Menurut cerita lain, karena dia raja di Romawi dan Persia, maka kaumnya menyebutnya Dzul Qarnain.
Ada juga yang mengatakan, karena dia memiliki dua bulu yang melambung di kepalanya, maka dia dinamai Dzul Qarnain. Yang lain mengatakan, karena memiliki dua kakek yang mulia, maka dia dinamai Dzul Qarnain. Ada lagi yang mengatakan, dinamai Dzul Qarnain karena dia memiliki dua tulang yang menonjol di kepalanya. Keduanya ditutupi menggunakan serban sehingga keduanya tertutup. Dialah orang pertama yang menggunakan serban dan orang pertama yang bersalaman dengan menggunakan telapak tangannya. Dikatakan bahaw dia berjalan pada tempat yang gelap maupun terang. Itulah sepuluh cerita tentang penamaan ini.
Wahab bin Munabbih mengatakan, Iskandar menyembunyikan kedua tanduknya dari orang-orang. Dia tidak pernah memperlihatkan kepada siapa pun kecuali pada suatu hari dia pergi ke toilet. Dia tanggalkan serban dari kepalanya sehingga sekretarisnya melihat kedua tanduknya. Dia berkata kepada sekretarisnya, 'Apabila keadaanku diketahui oleh khalayak ramai, berarti dari kamu.' Sekretarsinya bersumpah tidak akan membongkar masalah itu. Akan tetapi, dia tidak mampu untuk melakukannya hingga pada suatu hari dia pergi ke sebuah lapangan. Disana dia berteriak dan berkata, 'Iskandar memiliki dua tanduk, ' Maka, terbongkarlah rahasia itu.
Secara kebetulan, di lapangan itu ada dua pohon bambu yang mendengar suaranya.Setelah kedua pohon bambu itu besar, Allah membuatnya bisa bicara, keduanya mengatakan 'Iskandar mempunyai dua tanduk,' Oleh karenanya, berita tentang hal itu tersebar luas. Pada saat itu, Iskandar berkata, 'Ini adalah urusan yang dikehendaki tersiar oleh Allah.'
Wahab bi Munabbih mengatakan, dalam tidurnya pada suatu malam Allah mewahyukan kepadanya, 'Sesungguhnya Aku mengutusmu di muka bumi kepada tujuh umat yang berbeda-beda bahasa dan sifatnya. Dua umat bernama Hawil, yang menempati bumi sebelah utara, dan Tawil, yang menempati bumi bagian selatan. Dua umat bernama Nasik bumi sebelah barat, dan Mnsik, yang menempati bumi belahan timur. Tiga umat yang lain menempati bumi bagian tengah yang dinamakan Ya'juj dan Ma'juj.' Dzul Qarnain berkata, ' Ya Tuhanku, apakah aku akan mampu memerangi umat-umat yang besar ini?' Allah mewahyukan kepadanya, 'Sesungguhnya Aku akan memakaikan kemuliaan kepadamu dan membuatmu ditakuti, Aku juga akan tundukkan cahaya dan kegelapan untukmu dan Aku jadikan keduanya sebagai tentaramu.'
Kok tidak disebutkan Riwayat siapa jika ada shahabat yang menceritakan kisah tersebut,oh iya ada tidak kisah Shahabat Umar bin Khathab
ReplyDeleteRiwayat dari Wahab bin Munabbih,
DeleteNasabnya
Beliau adalah Wahb bin Munabbih bin Kamil bin Siyaj Al Aswar Al Imam . Abu Abdullah Al Abnawy Yamani , Adz Dzimary As Shan'any , saudara Hamam bin Munabbih dan Muaqqal bin Munabbih dan Ghilan bin Munabbih .
Beliau di lahirkan pada masa pemerintahan Usman bin Affan r.a tahun 34 Hijriah . Beliau bertemu dengan para sahabat Nabi SAW di antaranya adalah : Ibnu Abbas , Abu Hurairah , Abu Sa'id , Nu'man bin Basyir, Jabir , Ibnu Umar , Abdullah bin Amr bin Ash , Thawus dan beberapa tabi'in yang lain .
Riwayatnya dalam musnad itu sedikit , hanyasanya kecenderungan ilmunya ( penguasaan ) pada cerita Isra'iliyat dan mushaf mushaf ahli kitab .
Imam Ahmad mengatakan adalah Wahb dari keturunan Persi , dan baginya kemulyaan . 'Ajalany berkata : " Beliau seorang tabi'in yang tsiqaah , ia adalah seorang qadhi ( hakim ) di Shan'a " .
Abu Zar'ah dan Nasa'i mengatakan : " tsiqaah " .
Beliau adalah seorang tabi'in yang mulia . Ia mengetahui kitab kitab sebelum Al Qur'an turun . Beliau adalah orang yang shaleh , banyak hukum dan nasehat nasehat yang diambil dari beliau .