Cahaya Islam
Sunday, May 19, 2013
Gambaran Api Neraka Jahannam
Hadits Ibnu Abbas ra mengatakan: Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dengan para sahabatnya. Tiba-tiba dia mendengar suatu suara. Ketika itu Nabi saw bertanya: 'Tahukah kamu suara apakah itu?' Jawab mereka: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.' Kata Nabi saw: 'Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan baru sekarang sampai ke dasar neraka itu.'
(HR. Muslim)
Tidaklah berlebihan bila dalam sebuah dialognya dengan Allah, Jahannam mengatakan masih sanggup memuat calon-calon penghuninya berapa pun jumlah mereka, seperti firman Allah,
Ingatlah hari yang Kami akan bertanya kepada Jahannam: 'Sudahkah engkau penuh?' dan ia (Jahannam) akan menjawab: 'Apakah ada tambahan?'
(QS, Qaf, 50:30)
Tentang panasnya api neraka, Rasulullah saw bersabda,
Api kalian yang dinyalakan di dunia adalah sebagian dari tujuh puluh bagian bila dibandingkan dengan panasnya api Jahannam . Para sahabat bertanya: 'Demi Allah, yang ini saja yang di dunia kiranya sudah mencukupi (untuk menghancukan manusia) ya Rasulullah?' Sahut beliau: 'Sesungguhnya panasnya itu masih lebih sembilan puluh sembilan bagian lagi (dari api dunia ini) yang masing-masing panasnya setiap bagian sedemikian itu
(HR. Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah ra)
Dalam hadits lain dari Ibnu Mas'ud ra ia berkata bahaw Rasulullah saw bersabda:
Panas api yang kamu nyalakan di dunia ini (termasuk matahari) hanyalah sepertujuh puluh dari panasnya api neraka di akhirat. Kalau sebagian kecil (api neraka) jatuh ke dunia, niscaya mendidihlah air laut karena panasnya.
(HR. Muslim)
Malaikat Jibril as pernah memberi gambaran kepada Nabi Muhammad saw tentang neraka.
Andaikata neraka itu dibuka selubang jarum di arah timur maka terbakarlah penduduk bagian barat karena sangat panasnya. Dan andaikata pakaian ahli neraka digantungkan di antara langit dan bumi, maka matilah mereka karena sangat panasnya. Dan andaikata satu hasta rantai yang telah disebutkan Allah dalam kitab-Nya diletakkan pada gunung maka hancurlah gunung itu hingga menembus tujuh bumi. Dan andaikata seorang lelaki dari ahli neraka yang disiksa berada di arah barat maka sungguh akan hanguslah orang yang berada di arah timur karena sangat hebat siksaan.
Sebelum para ahli neraka dihadirkan, Allah mengadakan persiapan-persiapan secukupnya untuk membuat kejutan-kejutan yang mendirikan bulu roma. Bersabda Rasulullah saw:
Malaikat Jibril datang kepadaku, aku berkata kepadanya:
'Wahai Jibril terangkanlah kepadaku sifat-sifat neraka Jahannam. Ia (JIbril) berkata:
'Sungguh Allah Ta'ala telah menciptakan neraka dan menyalakannya selama seribu tahun sehingga menjadi berwarna merah, kemudian menyalakannya lagi selama seribu tahun sehingga berwarna putih, lalu menyalakannya lagi selama seribu tahun sehingga berwarna hitam seperti malam yang gelap, Nyalanya tidak pernah berhenti dan baranya tidak pernah bisa padam.'
Allah melengkapi pemandangan di neraka dengan sesuatu yang tidak hanya boleh dilihat tetapi wajib didaki oleh penghuninya.
Hadits Abi Said al-Khudry ra, katanya:
Rasulullah saw pernah membicarakan tentang firman Tuhan yang berbunyi: 'Aku akan membebaninya dengan pendakian yang melelahkan.' Yaitu gunung di dalam neraka yang wajib didaki oleh orang kafir selama tujuh puluh tahun. Demikianlah ketinggian gunung itu.
(HR. Tirmidzi)
Dalam hadits lain dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya Wailun itu suatu lembah di dalam neraka Jahannam. Dalamnya lembah itu sejauh empat puluh tahun perjalanan bagi orang kafir baru sampai ke dasarnya. Kata Abi Said al Khudry ra: Bahwa Wailun itu adalah lembah yang terletak di antara dua buah gunung di dalam neraka. Empat puluh tahun lamanya orang kafir baru sampai ke dasarnya.
(HR. Muslim)
Rasulullah saw menambahkan:
Di dalam neraka terdapat sebuah gunung yang bernama Raqabah yang dilalui orang-orang kafir. Gunung ini begitu panasnya sehingga bila tangan diletakkan di atasnya maka tangan itu akan hancur dan bila diangkat maka kembali seperti semula.
(HR. Tirmidzi)
Tidak ada celah sedikit pun di dalam neraka yang tidak diramaikan oleh bara api. Nabi saw bersabda:
Sesungguhnya tanah neraka itu terdiri dari timah hitam, pagarnya dari tembaga, atapnya dari belerang, kayu bakarnya dari manusia dan batu. Bila api neraka itu dinyalakan, maka semua yang ada disana menyala pula menjadi api.
(Al-Hadits)
Menurut keterangan dari Ibnu Mas'ud ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
Pada hari kiamat akan dikeluarkan neraka Jahannam dengan tujuh puluh ribu kendali, tiap kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat.
(HR. Muslim)
Keterangan selanjutnya dari Ibnu Abbas ra ia berkata
Neraka Jahannam pada hari kiamat nanti akan didatangkan dari bawah bumi yang ketujuh dan di sekelilingnya dikepung tujuh puluh ribu barisan malaikat. Setiap barisnya lebih banyak daripada jumlah dua golongan jin dan manusia. Mereka menarik Jahannam dengan tali-talinya.
Jahannam mempunyai empat kaki. Jarak antara dua kaki sejauh perjalanan seribu tahun. Jahannam memiliki tiga puluh ribu kepala, setiap kepala mempunyai tiga puluh ribu mulut, setiap mulut mempunyai tiga puluh ribu graham, masing-masing graham tiga puluh ribu kali besarnya dari gunung Uhud, setiap mulut juga memiliki dua bibir seluas dunia. Pada setipa bibir terdapat rantai dari besi dan pada setipa ranta mempunyai tujuh puluh ribu kolong, setiap kolong dipegang para malaikat yang tak terhitung jumlahnya. Kemudian Jahannam digiring ke sebelah kiri Arsy.
(Durratun Nasihin II, hal 15)
Dan untuk menambah keseraman neraka maka Allah menciptakan Huraisy. Siapakah Huraisy itu? Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra katanya, Rasulullah bersabda:
Kelak di hari kiamat akan keluar suatu makhluk dari neraka Jahannam namanya Huraisy yang dilahirkan dari kala yang panjangnya sejauh antara langit dan bumi sedang besarnya dari timur sampai barat. Lalu Jibril as bertanya:
Jibril: Hai Huraisy mau kemanakah engkau dan sapa yang engkau cari?
Huraisy: Aku mencari lima golongan manusia. Pertama orang yang meninggalkan shalat. Kedua orang yang enggan mengeluarkan zakat. Ketiga orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya. Keempat peminum arak. Kelima orang yang bercakap-cakap di masjid dalam urusan keduniaan.
(Durratun Nasihin I, hal 129)
Disamping Huraisy yang besar itu Allah juga menghiasi neraka dengan binatang-binatang kecil yang berukuran kecil menurut dimensi neraka.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra dari Nabi saw, beilau bersabda:
Sungguh di neraka terdapat beberapa ular dan kalajengking sebesar leher onta. Maka mereka akan memagut serta menyengat salah seorang dari kamu dengan pagutan dan sengatan yang dapat dirasakan panasnya selama empat puluh musim gugur.
(Daqaa-Iqul Akhbaari) - (Dari Duratun Nasihin III, hal 243 - Usman al-Khaibawi)
Thursday, February 21, 2013
Keadaan Kaum Muslimin Setelah Kebangkitan Kubur
Umat Muhammad akan dibangkitkan dari kubur secara berkelompok-kelompok menurut jenis dosa yang pernah diperbuat sewaktu di dunia.Menurut hadits riwayat Mu'adz bin Jabal,
Mu'adz bin Jabal berkata:'Wahai Rasulullah terangkanlah maksud firman Allah: 'Yauma yunfakhu fishshuur fata'luuna afwaaja'
Nabi saw menjawab:'Wahai Mu'adz bin Jabal! engkau sungguh telah menanyakan perkara yang hebat.' lalu Nabi saw menangis, kemudian sabdanya:'Akan dikumpulkan sepuluh golongan dari ummatku yang mana mereka dipisahkan oleh Allah Ta'ala dari golongan muslimin dan diganti rupanya, sebagian mereka berupa kera, sebagian lagi berupa babi, sebagian lagi jungkir, kakinya dia atas mukanya dan mukanya diseret, sebagian lagi buta, mereka bingung, sebgain mereka tuli, bisu dan buta serta tidak berakal, sebagian lagi menggigit lidahnya serta lidahnya itu menjulur ke dadanya dan meleleh nanah dari mulutnya serta orang banyak merasa jijik terhadap mereka, sebagian mereka putus tangan dan kakinya, sebagian mereka disalib pada cabang pohon dari api, sebagian mereka berbau busuk melebihi bangkai, sebagian mereka berbaju kurung panjang dari tir yang melekat pada kulitnya. Adapun orang yang berupa kera ialah orang-orang yang suka menyampaikan omongan, adapun orang yang berupa babi ialah orang-orang yang suka makan barang haram, adapun orang yang jungkir jalannya ialah para pemakan riba, adapun orang yang buta ialah orang yang menyelewengkan hukum, adapun orang yang tuli dan bisu ialah orang yang ujub atas amalnya, adapun orang yang disalib pada pohon dari api ialah anonim palsu, adapun orang yang berbau busuk ialah orang yang suka mengikuti hawa nafsunya dan tidak memenuhi hak Allah dari hartanya, adapun orang yang berpakaian baju kurung dari api ialah orang yang takabur, sombong dalam ucapan dan perbuatannya.' (Tafsir Showi dan Tafsir Al-Jamal Juz IV)
Dengan apakah mereka menuju ke tempat-tempat yang telah ditentukan? Dan gambaran kelompok mana yang mendirikan bulu roma? Abu Hurairah ra berkata bahwa Nabi saw bersabda:
Besok pada hari kiamat manusia akan digiring dalam tiga kelompok, satu kelompok berjalan dengan kaki, satu kelompok lagi berkendaraan dan kelompok ketiga berjalan dengan wajah-wajah mereka. Ditanya kepada Rasulullah:'Hai Rasulullah bagaimanakah mereka bisa berjalan dengan wajah-wajah mereka?' Kata beliau:'Sesungguhnya Yang Maha menjadikan mereka bisa berjalan dengan kaki, bisa juga menjadikan mereka berjalan dengan muka mereka, kethuialh sesungguhnya mereka itu bisa berjalan cepat dengan mukanya dari tiap-tiap tempat yang tinggi lagi berduri. (HR. Imam Tirmidzi)
Kemudian apakah kendaraan orang-orang mukmin dan siapakah yang menyediakannya? Riwayat dari Anas ra dari Ali ra bahwa keduanya berkata: Nabi saw bersabda,
Apabila orang-orang mukmin digiring dari kubur mereka maka Allah Ta'ala berfirman: Hai para malaikat-Ku janganlah kamu sekalian suruh para hamba-Ku berjalan kaki tetapi naikkanlah mereka di atas qurban-qurban mereka. Karena sesungguhnya mereka itu sudah terbiasa berkendaraan di dunia. Adalah pertama kali pinggang ayahnya sebagai kendaraan mereka, kemudian perut ibunya sebagai kendaraan mereka, ketika mereka sudah dilahirkan maka pangkuan ibunya sebagai kendaraan mereka, lalu kuda dan kedelai sebagai kendaraan mereka di darat, perahu dan jakung di laut dan ketika meninggal duni maka pundak kawan-kawannya sebagai kendaraan mereka dan ketika mereka bangkit dari kubur maka janganlah kamu suruh mereka berjalan kaki karena sesungguhnya mereka itu sudah terbiasa berkendaraan dan berikanlah mereka binatang mereka yaitu qurban-qurban mereka. Sebagaimana friman Allah Ta'ala: Pada hari Kami giring orang-orang yang bertaqwa kepada Allah Yang Maha Penyayang dengan berkendaraan. (Dari Durratun Nasihin III, hal.347-348)
Allah SWT berfirman:
Dan pada hari itu (hari kiamat) Ia akan mengumpulkan mereka. Merasalah mereka seolah-olah tidak tinggal dalam kubur melainkan hanya sesaat saja di siang bolong(yaitu sebagian kecil dari satu hari) dan mereka akan saling mengenal, sesungguhnya rugilah orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah dan mereka tiada mendapat petunjuk. (Qs, Yunus, 10:45)
Sunday, February 17, 2013
Permohonan si Miskin dan si Kaya
Nabi Musa alaihi salam adalah seorang nabi dan rasul yang masuk ke dalam ulul azmi. Beliau memiliki umat yang sangat banyak dan umur mereka rata-rata panjang. Mereka ada yang kaya ada juga yang miskin..
Suatu hari datang seorang yang miskin menghadap Nabi Musa. Ia tampak begitu miskin. Pakaiannya compang-camping, kotor, dan sangat lusuh berdebu. Si miskin berkata kepada Nabi Musa, 'Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah, atas permohonanku agar sekiranya Allah menjadikan aku orang yang kaya.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, dan beliau berkata, 'Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah.
Mendengar perkataan Nabi Musa si miskin itu terkejut dan kesal, 'Wahai Nabi, bagaimana aku mau banyak bersyukur, bila aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku punyai hanya selembar ini saja!
Akhirnya si Miskin pulang tanpa mendapatkan yang dia inginkan.
Beberapa waktu kemudian datang seorang yang kaya menghadap Nabi Musa. Orang tersebut tampil menawan. Badannya bersih, pakaian yang dikenakannya pun rapi. Si Kaya berkata itu berkata kepada Nabi Musa, 'Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah, atas permohonanku ini, agar sekiranya Allah berkenan menjadikan aku ini seorang yang miskin, karena terkadang aku merasa terganggu dengan banyaknya harta yang aku miliki.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, lalu beliau berkata, 'Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah.'
'Wahai Nabiyullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah, bila Allah telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah pula telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja, serta kaki yang dengannya aku dapat berjalan. Atas melimpahnya nikmat-nikmat itu, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya?' kata si Kaya itu.
Akhirnya, si Kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kejadian selanjutnya adalah si Kaya semakin Allah tambahkan kekayaannya, karena ia selalu bersyukur. Sementara si miskin menjadi bertambah miskin. Allah mengambil semua kenikmatan-Nya, sehingga si miskin tidak memiliki selembar pun pakaian yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah.
Suatu hari datang seorang yang miskin menghadap Nabi Musa. Ia tampak begitu miskin. Pakaiannya compang-camping, kotor, dan sangat lusuh berdebu. Si miskin berkata kepada Nabi Musa, 'Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah, atas permohonanku agar sekiranya Allah menjadikan aku orang yang kaya.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, dan beliau berkata, 'Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah.
Mendengar perkataan Nabi Musa si miskin itu terkejut dan kesal, 'Wahai Nabi, bagaimana aku mau banyak bersyukur, bila aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku punyai hanya selembar ini saja!
Akhirnya si Miskin pulang tanpa mendapatkan yang dia inginkan.
Beberapa waktu kemudian datang seorang yang kaya menghadap Nabi Musa. Orang tersebut tampil menawan. Badannya bersih, pakaian yang dikenakannya pun rapi. Si Kaya berkata itu berkata kepada Nabi Musa, 'Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah, atas permohonanku ini, agar sekiranya Allah berkenan menjadikan aku ini seorang yang miskin, karena terkadang aku merasa terganggu dengan banyaknya harta yang aku miliki.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, lalu beliau berkata, 'Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah.'
'Wahai Nabiyullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah, bila Allah telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah pula telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja, serta kaki yang dengannya aku dapat berjalan. Atas melimpahnya nikmat-nikmat itu, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya?' kata si Kaya itu.
Akhirnya, si Kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kejadian selanjutnya adalah si Kaya semakin Allah tambahkan kekayaannya, karena ia selalu bersyukur. Sementara si miskin menjadi bertambah miskin. Allah mengambil semua kenikmatan-Nya, sehingga si miskin tidak memiliki selembar pun pakaian yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah.
Subscribe to:
Posts (Atom)